NASIONAL

Perpamsi: Tingkat Kehilangan Air Bersih Nasional 32 Persen

"Perpamsi meminta para calon presiden dan wakil presiden memprioritaskan ketersediaan air minum dan sanitasi."

Shafira Aurel

Perpamsi: Tingkat Kehilangan Air Bersih Nasional 32 Persen
Sejumlah warga membawa ember berisi air yang diambil dari sumber mata air di Desa Selomukti, Mlandingan, Situbondo, Rabu (3/1/2024). ANTARA FOTO/Seno

KBR, Jakarta - Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) meminta para calon presiden dan wakil presiden memprioritaskan ketersediaan air minum dan sanitasi.

Ketua Perpamsi Lalu Ahmad Zaini mengatakan saat ini Indonesia masih kesulitan dalam menyediakan air bersih.

Krisis air bersih ini disebabkan pasokan dan kualitas air yang belum terjamin, anggaran yang minim, hingga kebijakan pemerintah yang belum berpihak.

"Belum lagi kita dihadapkan dengan tingkat kehilangan air yang masih tinggi yang rata-rata nasionalnya 32,6 persen. Sehingga kita berharap bahwa kondisi ini atau potret air minum yang ada saat ini bisa jadi nanti akan menjadi prioritas utama pada masa pemerintahan yang akan datang. Ketersediaan dan kehandalan air baku ini yang terus berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk," ujar Ahmad dalam Dialog Terbatas Program Air Minum dan Sanitasi Capres dan Cawapres 2024, Kamis (1/2/2024).

Baca juga:

Ahmad Zaini menambahkan pemerintah memiliki tanggung jawab penuh dalam Penyediaan Air Minum (PAM) dan Pengelolaan Air Limbah Domestik.

Sebab kata dia, hal ini berkaitan dengan pelayanan dasar agar masyarakat bisa mendapatkan hidup bersih, sehat, dan lingkungan yang baik.

Editor: Wahyu S.

  • Presiden Jokowi
  • krisis air bersih
  • keterbatasan air

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!