NASIONAL

Mendikbud-Ristek Klaim Revitalisasi 72 Bahasa Daerah

"Padahal, bahasa adalah pegangan utama dari suatu kebudayaan. Karena tanpa bahasanya, maka budayanya pun juga mudah punah."

Ardhi Ridwansyah

Bahasa Daerah
Kesenian tari tradisional pada pembukaan Festival Klangenan 2024 di Yogyakarta (30/4/2024). (Foto: ANTARA/Hery Sidik)

KBR, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengeklaim, selama empat tahun terakhir kementeriannya berhasil merevitalisasi 72 bahasa daerah di 226 kabupaten-kota.

Klaim itu disampaikan Nadiem saat “Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2024”, hari ini.

“Saya senang sekali mengetahui bahwa setiap tahun terjadi peningkatan jumlah bahasa daerah yang terevitalisasi. Dalam empat tahun saja, kita berhasil merevitalisasi 72 bahasa daerah di 226 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan FTBI juga melibatkan lebih dari 9,6 juta partisipan yang terdiri dari pelajar, guru, pegiat bahasa daerah, ini angka yang cukup fantastis,” ucap Nadiem.

Potensi bahasa daerah, menurut Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim, merupakan ekspresi budaya yang harus terus digali dan dieksplorasi.

Saat ini, kata Nadiem, banyak bahasa daerah di tanah air mulai menuju kepunahan bahasa. Padahal, bahasa adalah pegangan utama dari suatu kebudayaan. Karena tanpa bahasanya, maka budayanya pun juga mudah punah.

Baca juga:

Lestarikan Bahasa Daerah, Pelajar di Banyumas Lomba Pidato Bahasa Ngapak

Balai Bahasa: Ternyata Bahasa Daerah itu Pelajaran Tersulit bagi Siswa di Jateng

Editor: Fadli

  • P2G
  • Hardiknas
  • Merdeka Belajar
  • Kemendikbudristek
  • Nadiem Makarim

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!